Sepeda, oh aku jatuh cinta

    Apa yang anda bayangkan ketika pertama kali mendengar kata sepeda? lelah?panas?meneynangkan?murah? silahkan berkomentar kesan kalian mengenai sepeda dalam hati saja :p. Entahlah kapan tepatnya saya sangat jatuh cinta kepada benda yang rata-rata beroda dua ini. Bentuknya yang sangat beragam, unik dan banyak manfaatnya ini menjadikan sepeda memiliki  tempat tersendiri dalam hati penggunanya *termasuk yang lagi menulis ini hoho* Tidak ada bosannya menceritakan kepada teman bahwa saya sangat suka sepeda entah dengan maksud apa, mau pamer atau merupakan strategi mengajak teman untuk mencintai sepeda juga, mungkin mereka juga bosan mendengar setiap saya menceritakan sepeda. Ya siapa tahu saja dengan begitu semakin banyak orang yang suka sepeda dan mau kemana-mana naik sepeda dan dengan begitu terhapuslah global warming di dunia ini hahah *dangkal banget pemikiran lo nos, yakali langsung terhapus global warmingnya*
           Bernostalgia sedikit, teringat jelas pertama kali saya belajar sepeda saat duduk di bangku kelas 2 SD kalau tidak salah. Bermodalkan sepeda sepupu dan diajarkan oleh uwa (sebutan om dalam bahasa sunda) di halaman depan rumah emeh (seorang ibu yang baik hati). Setiap sore diajarkan naik sepeda dengan sepupu, jatuh bangun jatuh bangun *udah kaya lagu Meggy Z :p* lalu akhirnya lancar naik sepeda dan baru dibelikan sepeda oleh Bapak saat kelas 4 SD dengan brand wimcycle hoho you know lah brand itu sangat populer pada masa itu. Woooh seneng banget kemana-mana naik sepeda, setiap sore sepeda keliling kampung, sekolah agama pun selalu naik sepeda. Kelas 1 SMA sepeda kesayangan raip dikasih saudara itupun tanpa sepengetahuan saya sebelumnya, Bapak yang memberinya dengan dalih kasihan untuk anak saudara Bapak. Yasudah saya mengikhlaskannya walaupun agak-agak miris gimana gitu yaaa.. aaah dilema moral nih tapi sekarang ikhlas banget kok :D¬ Apa kabarnya ya sepeda pertama itu??sedang apa dan dimana dirimu yang dulu kucinta? *kok agak alay ya-_-*
           Sepeda... ada yang tahu sejarah sepeda? Cari tahu sama-sama yok, jadi gini sejarahnya.......... pada suatu hari *alah malah ngedongeng*

Menurut sejarah, sepeda ditemukan di Perancis pada akhir abad 18. Di negeri itu, alat transportasi roda dua ini dinamai velocipede. Selama bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan roda dua. Tapi menurut sumber lain, konon sepeda pertama kali ditemukan di Inggris sekitar tahun 1970.
      Menurut sejarah, sepeda ditemukan di Perancis pada akhir abad 18. Di negeri itu, alat transportasi roda dua ini dinamai velocipede. Selama bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan roda dua. Tapi menurut sumber lain, konon sepeda pertama kali ditemukan di Inggris sekitar tahun 1970. Saat pertama diciptakan, jangan membayangkan sepeda itu sudah lengkap seperti sepeda-sepeda yang kalian miliki sekarang. Yang disebut sepeda pada waktu itu adalah dua papan berbentuk bulat yang berfungsi sebagai roda kemudian dihubungkan dengan rangka kayu untuk menyatukan keduanya. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan sepeda pada zaman itu. Cikal bakal sepeda ini kemudian diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes.
          Pada tahun 1818, seorang mahasiswa matematika dan mekanik di Heidelberg, Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn menyempurnakan velocipede hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Drais memberi sebuah system yang memungkinkan roda depan bisa berbelok kekanan atau kekiri. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Sepeda bikinan Drais ini dijuluki “dandy horse” (kuda gaya). Drais sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne.
Proses penciptaan selanjutnya dilakukan oleh Kirkpatrick Macmillan. Saat itu pada tahun 1839, di Inggris, Mac Milan yang bekerja sebagai pandai besi mulai berpikir untuk membuat sepeda yang lebih baik. Kemudian, Mac Milan berhasil membuat sepeda yang dapat bergerak tanpa menapakkan kaki ke tanah. Ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan dan meletakan sebuah pedal kayu untuk menggerakannya roda. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
  Sementara itu, di kota Paris, Prancis, seseorang yang bernama Kirkpatrick Macmillan juga sedang berusaha untuk memodifikasi sepeda buatan Drais. Michaux dan putranya membuat sepeda yang dijalankan dengan pedal. Sepeda buatan Michaux memperoleh sambutan luar biasa. Dengan pedal, mengendarai sepeda menjadi lebih ringan dan menyenangkan. Agar sepeda dapat berlari kencang, maka ia memperbesar roda depannya.
Kendaraan ini semakin sempurna setelah seorang Prancis lainnya yang bernama Pierre Lallement memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg) pada tahun 1865. Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.
Pada tahun 1870, James Starley mulai membuat sepeda dengan roda depan yang sangat besar sedang roda belakangnya sangat kecil. Kemudian Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari dan metode cross-tangent. Dengan sistem jari-jari pada roda, Starley bisa menghemat material kayu dan membuat sepeda lebih ringan untuk dikendarai. Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, kaum wanita dan orang-orang yang tidak begitu tinggi mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya.
Untunglah pada tahun 1886 kekurangan itu diperbaiki oleh keponakan Starley yang bernama John Kemp Starley. Ia berhasil membuat sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja. Ia memasang rantai dan menyamakan besarnya roda depan dan belakang. Penemuan yang tak kalah penting juga dilakukan John Boyd Dunlop pada tahun 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Kemudian laju sepeda pun tak lagi berguncang dan beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan.
Penemuan berikutnya yang ikut menyumbang teknologi persepedaan, yakni seperti rem, perbandingan gigi yang bisa dipindah-pindah, rantai, setang yang bisa digerakkan dan masih banyak lagi yang membuat sepeda makin nyaman untuk dikendarai. Sejak itu semakin banyak orang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Meskipun kini fungsinya mulai digantikan oleh sepeda motor maupun mobil, namun sepeda tetap mempunyai cukup banyak penggemar.



Panjang yo sejarahnya? By the way tentang sejarah  tersebut saya ambil dari salah satu situs, saya lupa apa namanya keburu sudah di close halaman webnya hoho.  Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya ucapkan terimakasih kepada si penulis tentang sejarah sepeda yang saya lupa nama webnya :D.

Semakin penasaran mengenai sepeda, sebenarnya negara mana sih yang penduduknya paling banyak menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utama negara tersebut? ini nih rinciannya:
10. China berada diurutan kesepuluh dengan jumlah sepeda yang mencapai >37,2%
9.  Belgia diurutan sembilan dengan ~48%
8. Swiss diurutan kedelapan dengan ~48,8%
7. Jepang diurutan tujuh dengan ~56,9%
6. Finlandia diurutan enam dengan ~60,4%
5. Norwegia diurutan lima dengan ~60,7%
4. Swedia diurutan empat dengan ~63,7%
3. Jerman diurutan tiga dengan ~75,8%
2 .Denmark diurutan dua dengan ~80,1%, dan tentu saja diurutan pertama adalah
1. Belanda dengan jumlah sepeda yang mencapai ~99,1% dari total penduduknya yang mencapai 16,6 Juta orang. Sumber lain mengatakan bahwa ada 18 Juta sepeda di Belanda. Lebih dari satu sepeda per penduduk nya. Bagaimana dengan Amerika? Jumlah sepeda nya hanya ~32,2% dari total penduduk Amerika yang mencapai >310 juta orang. Jadi bisa dibayangkan betapa banyak nya sepeda di Belanda. ( http://www.mindtalk.com/ch/SEPeDAH#!/post/4e312227bf866c2b630017b3 )
Lagi, lagi Belandaaaaa... negara dengan sejuta keindahan kanal dan sepeda yang berlalu lalang di sepanjang jalan, jadi sangat tidak salah jika Belanda menjadi negara impian :p. Terlebih lagi bagi Amsterdam yang merupakan kota di seluruh negara yang paling banyak menggunakan sepeda maka banyak orang menyebut Amsterdam sebagai kota terbaik dunia untuk bersepeda. 

Hey we're Indonesian so how much the Indonesian citizen who use bikes to support their activities? yang punya memang banyak namun tidak untuk dipakai dalam keseharian, biasanya hanya digunkan untuk hari bebas kendaraan (car free day). Perbedaan sepeda di Indonesia dan Belanda terletak pada jenis sepeda yang biasa digunakan, di Belanda sepeda yang digunakan adalah sepeda ontel, layaknya sepeda-sepeda saat jaman penjajahan Belanda sedangkan sepeda-sepeda di Indonesia jauh lebih modern, brand-brand terkenal di dunia biasanya menjadi salah satu pilihan mereka, hemmm sangat konsumtif yaaaa?:) ya begitulah Indonesia tapi tetep cinta ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020 feels like...

TRIP TO JOGJA WITH INFANT (PERSIAPAN)