Letter to Ibu

Ibu, gimana? Ibu bahagiakah?
Ibu, sudah hampir satu tahun. Ga berasa ya hehe.
Ibu, makasih banget sudah mengajarkan arti penyesalan yang luar biasa. Rasa itu masih sama Bu, sama di hari ibu pergi menghadap-Nya dipertanyakan pertanggung jawaban ibu sebagai orang tua terhadap anak anaknya.

Kami baru sadar bahagiakan orang tua tidak harus menunggu kaya, tidak harus mengumpulkan uang dulu, tidak harus sukses dulu, tidak harus nunggu ini dan itu. Di saat itu, ketika ibu bilang "nu, ibu pegel pijitin nu sebentar" "iya Bu". Sesederhana itu.

1 tahun sebelum ibu pergi, kok ngerasa hidup gini gini aja. Bukan, bukan menyalahkan ibu. Maksudnya anak ibu ini yang hidupnya terlalu flat hehe. Kerja di tempat yang sama dengan posisi yang sama, pergi kerja pulang kerja, Sabtu Minggu pulang ke rumah, Senin subuh balik lagi. Ya gitu2 aja plusnya karena sudah ada yang nemenin setiap saat (re: menantu ibu hihi).

Tapi, setelah ibu pergi 1 tahun rasanya luar biasa Bu, rasa rasa naik roller coaster. Banyak momen yang seharusnya ibu hadir, ibu komentar, ibu bahagia, ibu terharu, ibu seneng, ibu marah. Iya, banyak hal yang berubah dari hidup anakmu ini. Banyak sekali.
Ibu ingat? Betapa dulu Nunu sama bapak sama sama keras kepala makanya sering berantem. Ibu pergi, berat rasanya Bu.

Tapi itu dulu Bu, masa adaptasi rasanya. Sekarang, sadar sesadarnya kalau kita ga bisa mengharapkan orang lain berubah. Justru kita yang harus ubah pandangan kita ke orang itu. I tried to deal with that condition. Bu, Alhamdulillah lama lama terbiasa sama sikap bapak. Nunu pelan-pelan ikhlas ibu pergi. Allah kasih jalan Bu.

Bu, dulu ibu pengen Nunu tinggal lama di rumah. Dulu ibu pengen liat Nunu ngajar. Sekarang Nunu udah di rumah, sekarang Nunu udah kerja di sekolah. Seperti yang ibu mau. Lagi-lagi Allah permudah jalannya. Ibu doain Nunu disana ya? Makasih yah Bu, semoga ibu tetep bisa rasain bahagia dengan kondisi Nunu sekarang.

Ibu, 4 bulan ibu pergi,  cucu ibu lahir, cucu yang ibu tunggu-tunggu. Namanya Dylandra Raka Rizkiawan.  Murah senyum Bu, Allah kabulin doa Nunu. Setiap doa selama hamil Nunu selalu bilang "Allah, pengen banget selalu bisa liat senyum ibu. Kasih senyum itu ke anakku kelak. Senyum yang mirip ibu. Murah senyum". Ah ga kebayang yah Bu kalau masih ada ibu.

Bu, doain Nunu terus ya biar jadi istri dan ibu kaya Ibu :*. Sampai ketemu di rumah kita yang baru,Bu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2020 feels like...

TRIP TO JOGJA WITH INFANT (PERSIAPAN)